Malam 1 Sura di Malam 1 Muharram, Ada Banyak Tradisi Jawa Untuk Dapat Keberkahan. Berikut Cek Faktanya!

- 10 Agustus 2021, 07:30 WIB
Kirab Kebo Bule yang menjadi tradisi Malam 1 Sura di Keraton Surakarta pada masa sebelum pandemi Covid-19.
Kirab Kebo Bule yang menjadi tradisi Malam 1 Sura di Keraton Surakarta pada masa sebelum pandemi Covid-19. /tangkap layar YouTube

Media Purwodadi – Tanggal 11 Agustus 2021 diperingati sebagai Tahun Baru Islam 1 Muharram 1443 Hijriyah.

Di Jawa Tengah, malam 1 Muharram disebut dengan Malam 1 Sura dengan berbagai tradisi yang dilakukan masyarakat yang dipercaya untuk mendapatkan keberkahan.

Malam 1 Sura sendiri sebagai awal bulan pertaman Tahun Baru Jawa. Dari sejarahnya, kalender Jawa kali pertama diterbitkan Raja Mataram Sultan Agung Hanyokrokusumo 1940 tahun silam.

Kalender Jawa ini mengacu pada penanggalan Hijriyah atau Islam. Hingga saat ini, menjelang Malam 1 Sura kerap dilakukan masyarakat Jawa untuk menjalani laku bathin dan prihatin.

Laku bathin dan prihatin bisa dilakukan dengan berbagai cara yang kemudian sudah menjadi tradisi di Malam 1 Sura ini.

Baca Juga: Gempa Malam 1 Suro. 4,8 Skala Richter Terjadi di Cilacap, Terasa Hingga Pacitan

Di Kota Semarang, misalnya. Sebelum masa pandemi Covid-19, ada tradisi berendam di sungai yang berada di daerah Tugu Suharto.

Masyarakat percaya dengan berendam di Tugu Suharto di Malam 1 Sura dapat menolak bala semua hal-hal yang membuat kehidupan sial atau tidak beruntung.

Sedangkan di Kota Solo, masyarakat sangat menantikan prosesi kirab atau iring-iringan Kebo Bule yang sudah menjadi tradisi dari Keraton Surakarta.

Halaman:

Editor: Hana Ratri Septyaning Widya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x