Layanan PDNS Sempat Lumpuh Usai Diserang Siber Ransomware. Presiden Joko Widodo Perintahkan Hal Ini ke BPKP

- 28 Juni 2024, 22:02 WIB
Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh.
Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh. /Dok BPKP/

Media Purwodadi – Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) diserang siber ransomware yang mengakibatkan layanan publik terkendala sejak hari Kamis, 20 Juni 2024 lalu.

Atas kejadian itu, Presiden Joko Widodo menginstruksikan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk mengaudit tata kelola PDNS.

"Nanti kita akan mengaudit, disuruh audit tata kelola PDN," kata Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 28 Juni 2024.

Baca Juga: Kabar Gembira Bagi Pendukung Timnas Indonesia, PSSI Perpanjang Kontrak Shin Tae-yong

Muhammad Yusuf Ateh belum bisa menyebutkan ada berapa banyak instansi yang akan diaudit terkait serangan siber ini.

Namun, ia menyebut selama ini memang belum pernah dilakukan audit tata kelola maupun finansial PDN.

"Belum, kan (baru akan diaudit) karena kasus ini," imbuhnya.

Ia mengaku tidak mengetahui seberapa besar dampak serangan siber ini terhadap berbagai instansi pemerintahan.

"Aku nggak tahu dampaknya, wong belum diaudit. Kita kan kalau belum diaudit nggak ngomong-ngomong dulu," kata Yusuf Ateh.

Ia juga tidak menyebutkan berapa lama waktu yang ditargetkan sampai keseluruhan proses audit selesai. "Secepatnya, the sooner the better (makin cepat makin baik)," ujarnya.

Pada Senin, 24 Juni 2024, pemerintah melalui Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) serta Kementerian Komunikasi dan Informatika mengidentifikasi sebanyak 211 instansi yang terdampak insiden serangan siber PDNS 2.

Lalu pada Selasa, 25 Juni 2024 teridentifikasi ada sebanyak 282 instansi yang terimbas insiden PDNS 2.

Baca Juga: Pembina Palang Merah Remaja Ikuti Pelatihan dari PMI Grobogan Selama Tiga Hari

Namun, pada Rabu, 26 Juni 2024 tercatat sudah ada sebanyak 44 instansi yang siap untuk melakukan pemulihan data, sementara sisanya masih dalam proses.

Dari semua itu, lima instansi telah melayani kembali masyarakat setelah melakukan migrasi data.

Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi serta Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian sudah menjelaskan ke Komisi I DPR RI ihwal serangan siber terhadap PDNS 2.

Budi Arie menyebut tidak ada indikasi kebocoran data imbas gangguan serangan siber terhadap PDNS 2 di Surabaya.

"Tadi hasil rapat dengan Komisi I tidak ada indikasi dan belum ada bukti terjadinya kebocoran data," kata Budi Arie singkat dalam wawancara cegat setelah rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.

Budi Arie mengatakan upaya pemulihan PDNS 2 masih terus dilakukan. Kominfo menargetkan pemulihan penuh terhadap PDNS 2 ditargetkan tuntas pada pertengahan Agustus 2024.***

Editor: Agung Tri

Sumber: antaranews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah