Hadapi Cuaca Ekstrem Beberapa Hari ke Depan, Kementerian PUPR Lakukan Perbaikan Bendung Oesao di Kupang

6 Februari 2023, 14:16 WIB
Ilustrasi cuaca ekstrem. /


.
Media Purwodadi - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) langsung melakukan perbaikan terhadap Bendungan Oesao di Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Perbaikan Bendungan Oesao ini merupakan respon atas cuaca ekstrem yang diperkirakan akan terjadi pada 9 Februari 2023.

Sebelumnya, Badan Meteorologi klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah melaporkan bakal terjadi cuaca ektrem pada 9 Februari 2023 mendatang.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem Diperkirakan Terjadi di Tiga Wilayah Ini, BMKG Imbau Pemerintah Daerah dan Masyarakat Siaga

Menurut Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi Industri dan Lingkungan Endra S Atmawidjaja, Bendungan Oesao mengalami kerusakan, yang terjadi karenahujan dengan intensitas tinggi pada tanggal 3-4 Februari 2023 lalu.

Selanjutnya, Kementerian PUPR juga mengirimkan tim survei ke lokasi bencana, yakni di Bendungan Oesao, Kupang, NTT.

Tujuan pendataan infrastruktur yakni irigasi yang mengalami kerusakan yang disebabkan debit sungai yang besar.

"Tim dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara II Kementerian PUPR juga telah mempersiapkan bahan banjiran berupa bronjong, geobag dan alat berat excavator apabila dibutuhkan untuk Sungai Oesao dan sungai-sungai lainnya," ungkap Endra S Atmawidjaja, seperti yang dikutip dari PMJ News.

Berdasarkan data hasil survei di lapangan, terdapat kerusakan di sayap kanan dan kiri Bendungan Oesao yang patah.

Kerusakn tersebut, termasuk Kolam Olak yang berada di area Bendungan Oesao di NTT ini.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, BMKG melaporkan adanya cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa hari ke depan.

Kondisi cuaca ekstrem ini terjadi karena munculnya tiga Bibit Siklon Tropis di tig daerah berbeda di Indonesia.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Selasa, 7 Februari 2023 Khusus Untuk Yang Berzodiak Gemini, Cancer, Leo dan Virgo

Dwikorita Karnawati mengungkapkan, BMKG mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk siaga dan waspada menghadapi cuaca ekstrem berupa hujan yang disertai angin kencang.

Tidak hanya itu, Dwikorita Karnawati juga menambahkan cuaca ekstrem dapat menimbulkan banyak kerugian.

Kerugian bisa terjadi secara materiil dan immateriil serta memicu terjadinya bencana hidrometeorologi.***

Editor: Hana Ratri Septyaning Widya

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler