Network
Media Purwodadi – Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kesatrian 2 Semarang menyelenggarakan kegiatan Open House 2024, Sabtu 2 Maret 2024. Kegiatan ini dimeriahkan dengan berbagai lomba mata pelajaran tingkat SD/MI se Kota Semarang dan Seminar Parenting.
Menurut Kepala SMP 2 Kesatrian Semarang, Any Martha Triwulandari, tujuan kegiatan tersebut mengenalkan lebih dalam tentang sekolah yang berlokasi di Jalan Pamularsih 96, Gisikdrono, Semarang Barat ini.
Dalam kegiatan parenting bertema "Memaksimalkan Potensi Anak Melalui Pendidikan Berbasis Multi-Inteligensia" terselenggara karena kerja sama SMP Kesatrian 2 Semarang dan Dinas Pendidikan Kota Semarang serta Ruang Guru.
Baca Juga: Keutamaan Sedekah di Bulan Ramadan Bisa Menghapus Dosa Hingga Mencegah Kematian yang Buruk, Ini Penjelasannya
Kegiatan parenting bertujuan memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan tentang kecerdasan majemuk (multi-inteligensia) untuk guru dan orang tua dalam mendidik anak-anak bangsa. Kegiatan parenting diikuti oleh guru SD dan orag tua siswa sebanyak 70 orang.
Tidak Ada Anak Bodoh
Sementara itu, Dr Miftahudin, S.Pd., M.Si., Kabid GTK Dinas Pendidikan Kota Semarang, menjelalskan bahwa tidak ada anak yang bodoh.
“Semua anak mempunyai kecerdasan masing-masing. Kecerdasan merupakan suatu kemampuan, dengan proses kelengkapannya, yang dapat digunakan untuk menangani atau mengatasi masalah di dunia,” jelas Dr Miftahudin.
Pihaknya menjelaskan, hal ini tidak berarti bahwa orang yang memiliki jenis kecerdasan tertentu akan menunjukkan kemampuan tersebut dalam setiap aspek hidupnya.
Setiap orang memiliki delapan jenis kecerdasan dalam tingkat yang berbeda-beda. Kedelapan jenis kecerdasan itu memiliki komponen inti dan ciri-ciri. Kehadiran ciri-ciri pada individu menentukan kadar profil kecerdasannya.
“Dalam kehidupan nyata, kecerdasan-kecerdasan itu hadir dan muncul bersama-sama atau berurutan dalam suatu atau lebih aktivitas. Dalam kasus khusus terdapat orang yang memiliki tingkat kecerdasan yang sangat tinggi pada satu jenis kecerdasan, namun rendah dalam kecerdasan yang lain,” tambahnya.
Dirinya mengingatkan bahwa kewajiban guru dan orang tua adalah menemukan dan mengembangkan kecerdasan anak agar mereka dapat hidup secara mandiri di lingkungannya di masa depan.
Berkomitmen
Selain seminar parenting, Any Martha menjelaskan, kegiatan juga dimeriahkan dengan lomba mata pelajaran tingkat SD/MI se Kota Semarang.
Sebanyak 270 siswa SD/MI se Kota Semarang menjadi peserta dalam lomba mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA. Lomba mata pelajaran tersebut diadakan untuk melihat sejauh mana kompetensi para peserta.
Baca Juga: Musibah Banjir di Grobogan, Relawan Bolone Mase Salurkan Bantuan Sembako untuk Warga Terdampak
Ketua Yayasan Pendidikan Kesatrian 67, Muncar Pugara mengatakan YPK 67 dan SMP Kesatrian 2 Semarang menjelaskan, melalui open house ini ada komitmen penuh yakni memberikan layanan pendidikan terbaik bagi masyarakat.
“Semua sekolah Kesatrian menerima peserta didik dengan segala keunikannya yang akan dibimbing menjadi pribadi unggul sesuai dengan potensinya,” jelas Muncar Pugara.
Muncar menjelaskan, untuk menghadapi persaingan di era global YPK 67 semarang sangat peduli terhadap upaya penanaman karakter melalui kegiatan yang kreatif, inovatif dan kompetitif sehingga dapat menumbuh kembangkan peserta didik yang bermutu dan mempunyai daya saing yang tinggi.***
