Media Purwodadi - Ada beberapa trik yang dilakukan dalam bisnis restoran Yakiniku dan Shabu-shabu supaya tetap untuk sekalipun berkonsep all you can eat.
Berikut dikutip Media Purwodadi dari akun facebook Edwin Lau Full yang mengunggah rahasia restoran Yakiniku dan Shabu-shabu agar tetap untung.
Dalam unggahannya healthy chef Edwin Lau menuliskan, mayoritas restoran Yakiniku dan Shabu yang mengusung konsep all you can eat mengimpor dagingnya sendiri.
Diketahui daging sapi merupakan salah satu komoditi termahal, dengan begitu pelaku bisnis restoran Yakiniku dan Shabu juga memiliki bisnis sebagai supplier yang juga menjual daging tersebut.
“Jadi resto tersebut sebenarnya bukan bisnis utama, melainkan sarana untuk memutar turnover dari stok barang mereka agar tetap dalam kondisi terbaik,” tulis chef Edwin Lau.
Ia melanjutkan, dengan berposisi sebagai importir atau supplier, pembelian juga akan berbentuk bulk dengan kontrak jangka panjang dengan peternak.
Sehingga harga yang didapatkan akan sangat murah ketimbang harga jualnya nanti.
Trik yang kedua adalah, mayoritas restoran Yakiniku dan Shabu-shabu yang berkonsep all you can eat yang paling terkenal dan sukses adalah pebisnis kelas kakap yang butuh lebih banyak outlet untuk memutar uangnya.