Ketemu Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin, Peternak Ungaran Cerita Nasib Hewan Saat Pandemi

15 Juli 2021, 08:07 WIB
Ketemu Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin, Peternak Ungaran cerita nasib mereka dan hewan saat pendemi Covid-19.Media Purwodadi /Humas Provinsi Jateng/

Media Purwodadi – Bertemu Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, peternak cerita nasib mereka dan hewan saat pendemi Covid-19.

Bahkan, seorang peternak hewan kurban di Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Barat, curhat ke Taj Yasin terkait penjualan hewan kurban yang anjlok.

Kepada Wakil Gubernur Jawa Tengah, peternak mengaku salah satu penyebabnya adalah banyak panitia Idul Adha yang enggan menyelenggarakan kurban untuk menghindari kerumunan.

Saat bertemu Taj Yasin, Sutrisna mengaku trik bertahan hidup yang dilakukannya pun tidak maksimal.

Sutrina peternak sapi mengaku, usahanya sudah dirintis sejak tahun 2008 lalu. Namun, Pada masa awal pandemi Covid-19 usahanya jauh menurun.

Baca Juga: Walikota Solo Gibran Rakabuming, Tetap Pimpin Solo Kendati Positif Covid-19

Setelah situasi sempat melandai beberapa waktu lalu, ia memutuskan belanja bibit sapi untuk persiapan iduladha 1442 H.

Tapi perkiraannya meleset karena kondisi Covid-19 di Kabupaten Semarang maupun di Jawa Tengah justru terus naik.

Terlebih RPH-RPH di sekitar Ungaran juga sudah over permintaan.

"Selama pandemi (tahun) kemarin turun tapi tidak separah ini. (Tahun) kemarin masih 70 persen,” ungkapnya

Baca Juga: Dua Jenazah Mr X DPO Teroris Poso Mulai Diidentifikasi Tim DVI dan Inafis Polda Sulawesi Tengah

“Nah yang ini kan karena kemarin sudah sempat landai, setelah beli bibit ternak ternyata Covid-nya terus naik dan ini puncak-puncaknya. Sebenarnya ada yang mau beli buat kurban tetapi panitia kurban tidak berani menyelenggarakan," ujar Sutrisna kepada Taj Yasin saat mengunjungi peternakannya.

Taj Yasin yang ditemui usai berkeliling peternakan mengatakan salah satu tujuannya berkeliling mengecek RPH dan peternakan adalah untuk mengetahui kondisi di lapangan.

Khususnya terkait persiapan menjelang Idul Adha 1442 H yang jatuh pada tanggal 20 Juli 2021 mendatang.

"Saya ingin memantau karena kita akan melakukan iduladha tentu kita ingin hewan kurban tidak ada kendala, kesehatannya baik,” kata Taj Yasin.

Baca Juga: Tiga Rumah Sakit di Jawa Tengah Dikonversi Jadi RS Khusus Covid-19, RSUD Tuyurejo Sudah Siap 100 Persen

“Tadi juga di RPH Penggaron saya lihat sekaligus memantau masyarakat, kesadaran untuk pemotongan hewan iduladha tidak berkerumun sehingga penularan Covid-19 tidak naik," kata Gus Yasin.

Mengenai turunnya penjualan hewan kurban pada Idul Adha tahun ini, Taj Yasin tidak menyangkal ada over antrean permintaan di RPH yang ada di sekitar Ungaran.

Gus Yasin menjelaskan situasi saat ini memang sedang sulit karena agar tidak terjadi kerumunan ada panitia Iduladha tidak menyelenggarakan kurban tetapi itu langkah yang tepat saat ini.

"Sebenarnya bukan dari sektor ekonomi saja, penurunan kurban tahun ini karena memang masyarakat menghindari betul kerumunan,” tambah Gus Yasin.

Baca Juga: Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo Ikut Ungkapkan Rasa Belasungkawa Atas Meninggalnya A. Judiarto Tjitroasmoro

“RPH ini antrenya sudah over sehingga kita dorong penguraian supaya bisa ditampung tetapi tidak ada kerumunan," kata Wagub Jateng

Sementara mengenai keluhan peternak, Taj Yasin menjelaskan permasalahan yang terjadi saat ini bukan karena kesulitan mengirim hewan ke luar kota tetapi Maslah ekonomi yang saat ini sedang turun.

"Kebetulan untuk Pak Sutrisna ini pasarannya hanya di sekitaran sini ya. Jadi nanti kita lihat, saat ini walaupun ada PPKM kalau untuk transportasi ekonomi tidak masalah,” kata Gus Yasin.

“Sebenarnya kalau dampak PPKM ke luar kota tidak ada. Tapi permasalahannya saat ini adalah ekonomi yang saat ini turun dan pengaturan ketika nanti pada hari H Idul Adha," kata Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen.***

Editor: Wahyu Prabowo

Tags

Terkini

Terpopuler