Atang Irawan juga menegaskan, pupuk ini bisa menjadi salah satu cara untuk menyelesaikan masalah, yakni dalam rangka pertanian lebih maju khusunya di Kabupaten Grobogan.
Menurutnya, pupuk organik yang diberikan kepada para petani bukanlah jenis pupuk yang baru. Namun, jenis pupuk tersebut sering digunakan oleh petani.
"Sebelumnya bukan pupuk baru tapi sering digunakan, pada prinsipnya pupuk hayati atau pupuk organik ini bisa digunakan untuk masyarakat di Kabupaten Grobogan," tegas Atang Irawan.
"Pupuk organik ini bermanfaat, karena sebelumnya sudah digunakan untuk padi," tambahnya.
Menurutnya pemberian pupuk hayati di lahan pertanian hanya untuk suplemen supaya tanah menjadi subur.
Bahkan, pihaknya mengajak petani untuk mengurangi menggunakan pupuk kimia.
Rencananya, Atang Irawan akan membagikan pupuk organik untuk wilayah kabupaten Grobogan, Blora dan Rembang sebanyak 100 hektar.
Baca Juga: Akhir Pekan, Presiden RI Joko Widodo Temani Dua Cucu Main di Paragon City Mall Semarang
"Kemarin kita coba 2 hektar kita rencana di Grobogan 100 hektar Rembang dan Blora 100 hektar," tegas dia.
Kegiatan ini diapresiasi oleh para petani. Dengan pemahaman terkait pupuk organik ini, pemikiran mereka jadi lenih terbuka.