Pemkot Surakarta Mampu Olah 545 Ton Sampah Untuk Pendistribusian Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Putri Cempo

- 27 Januari 2022, 09:05 WIB
Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka saat meninjau lokasi PLTS Putri Cempo.
Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka saat meninjau lokasi PLTS Putri Cempo. /dok. PLN.

De Media Purwodadi  - Dengan adanya Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Putri Cempo, Pemkot Solo ini mampu mengolah 545 ton sampah per hari yang didistribusikan ke PLTSa ini.

Hal itu diungkapkan Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka yang ikut langsung dalam peninjauan PLTSa Putri Cempo yang nantinya akan mendapatkan serapan daya listrik 5 megawatt oleh PLN.

Menurut Gibran Rakabuming,  dengan menggunakan incinerator, energi panas yang dihasilkan dari proses pembakaran sampah tersebut untuk menggerakan generator yang kemudian menghasilkan listrik.

Bahkan, Gibran menjelaskan Pemkot Solo juga memastikan dukungannya untuk mempercepat selesainya PLTSa ini dari sisi pengadaan lahan.

Baca Juga: PLN Siap Serap Daya Listrik 5 Megawatt Dari Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Putri Cempo Surakarta

"Kami memberikan dukungan penuh dari sisi pengadaan lahan sehingga proyek ini bisa segera selesai. Sebab, PLTSa ini juga menjadi pilot project Pemkot agar juga bisa menciptakan lingkungan yang sehat khususnya di wilayah kota Surakarta," ujar Gibran Rakabuming.

Gibran juga menjelaskan, keberadaan proyek ini juga turut mencetak lapangan kerja bagi warga sekitar, dimana embangunan  konstruksi PLTSa terbesar di Jawa Tengah ini mengerjaannya melibatkan 100 persen tenaga kerja lokal.

Sementara itu, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menjelaskan PLTSa berkapasitas 5 megawatt (MW) ini akan menggunakan bahan bakar sampah yang pengelolaannya langsung kepada masyarakat.

Menurut Darmawan, pemanfaatan teknologi gasifikasi plasma, sampah rumah tangga yang menjadi masalah lingkungan bisa diolah menjadi bahan baku listrik yang ramah lingkungan.

Prosesnya yakni melalui proses pembakaran. Meski dengan proses pembakaran, penggunaan sampah sebagai bahan energi tidak akan mencemari lingkungan.

Baca Juga: Jadwal Acara Televisi TVRI Kamis, 27 Januari 2022: Ada Indonesia Sehat, Konco Tani, Mari Menggambar

Dengan kata lain, pembangunan PLTSa Putri Cempo ini mendukung zona hijau dalam pelaksanaan kevgiatannya.

Darmawan menegaskan, gas yang dihasilkan dari proses ini bebas dari bahan kimia maupun kandungan lainnya yang berbahaya.

"Pembangunan PLTSa Surakarta adalah salah satu yang paling urgent dan menjadi fokus perhatian kami dalam jangka pendek. Sebab, melalui proyek ini menjadi langkah dalam mencapai net zero emission di 2060 mendatang," ujar Darmawan yang dikutip Media Purwodadi dari siaran pers PLN.

Pihaknya juga menjelaskan, konstruksi proyek senilai Rp330 miliar ini sudah mencapai 67,84 persen. Darmawan menjelaskan, targetnya pembangkit yang berada di TPA Putri Cempo Surakarta ini sudah bisa beroperasi secara penuh pada Desember 2022 nanti.

Baca Juga: Jadwal Acara Televisi MNC TV Kamis, 27 Januari 2022: Kiko, Upin & Ipin, Shaun The Sheep, Cinta Anak Soleh

PLN dan pengembang PLTSa Putri Cempo yaitu PT Solo Citra Metro Plasma Power sebelumnya telah menyepakati harga jual beli listrik sebesar 13,35 sen dolar AS per kwh atau setara Rp 1.800 per kWh.

Darmawan juga menjelaskan, sebagai pembeli, PLN siap menyerap listrik untuk disalurkan ke masyarakat luas.

"Kami dari sisi PLN all-out dalam mendukung sisi teknis dan kebutuhan-kebutuhan pembangunan PLTSa," tambah Darmawan.

"Dari yang sebelumnya pembangkit-pembangkit berbasis fosil, akan menjadi berbasis energi baru terbarukan yang akan mampu memberdayakan masyarakat sekitar," tegasnya.***

Editor: Andik Sismanto

Sumber: PLN


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah