Network
Media Purwodadi – Ayunda Faza Maudy atau kerap disapa Maudy Ayunda, salah satu artis muda yang sangat berbakat tidak hanya sukses di bidang entertainment namun dunia pendidikan menjadi salah satu prioritasnya.
Penyanyi sekaligus aktris Maudy Ayunda, atas kepintaran dan kesuksesannya meraih gelar S2 di Stanford University.
Maudy sudah lebih dulu menyabet gelar sarjana dari Oxford University jurusan Filosofi, Politik, dan Ekonomi (PPE) pada 2016 lalu.
Baca Juga: Kode Redeem ML, Sabtu 26 Februari 2022 : Segera Update Malam Ini, Kamu Bakal Seru Menikmatinya
Berkat kegigihannya, Maudy Ayunda semakin dikenal oleh masyarakat luas.
Tidak hanya terjun ke dunia entertainment saja, ternyata menaruh perhatiannya di dalam dunia ekonomi dan politik Indonesia.
Gadis yang lahir pada 19 Desember 1994 membagikan sebuah program baru melalui kanal YouTube-nya bertajuk ‘Maudy Ayunda’s Booklist’.
Maudy akan membagikan kisi-kisi menarik dari sejumlah buku yang dibacanya. Dari semua isi buku tersebut, Maudy hanya membagikan 3 insight yang sangat menarik baginya.
Maudy Ayunda membedah buku karya dari Robin Sharma berjudul ‘THE 5 AM CLUB’.
Pemain film Perahu Kertas ini menganggap Robin Sharma dianggap sebagai salah satu dari pakar kepemimpinan terbaik di dunia.
Maudy menjelaskan ulasan singkat dari buku karya Robin Sharma yang mengangkat banyak cerita orang-orang yang selama bertahun-tahun berkomitmen untuk bangun pagi setiap hari.
Di balik bukti yang dikumpulkan oleh Robin Sharma, menunjukkan bahwa bangun pagi itu sangat penting karena memberikan dampak positif dan produktif dalam sisa waktu kita.
Insight pertama ‘Rahasia Dibalik Kesuksesan’ yaitu khususnya bangun jam 5 pagi, merupakan salah satu insight dalam buku Robin Sharma.
Baca Juga: Kode Redeem Genshin Impact Sabtu, 26 Februari 2022 : Kamu Harus Klaim, Ini Permainan Bakal Seru
“Bahwa untuk menjadi sukses kita harus melakukan sesuatu yang tidak banyak orang mau lakukan, termasuk menjadikan bangun pagi sebagai suatu kebiasaan,” ucap Maudy Ayunda.
Salah satu bagian yang disukai Maudy dari buku ini bagian ‘Metode 20/20/20’, artinya jam pertama di hari kita lakukan.
Dijelaskan pada bukunya, telah membagi 3 bagian dengan waktu 20 menit. Untuk 20 menit pertama digunakan untuk latihan fisik yang bisa diisi dengan berolahraga ataupun Yoga.
Apapun yang dapat membuat kita berkeringat. Dimana keringat menghilangkan hormone rasa takut (cortisol) dan meregenerasi protein BDNF yang dapat memperbaiki sel-sel koneksi neural, sehingga dapat berpikir lebih jernih dan cepat.
Bagian 2 dari 20 menit diisi dengan refleksi diri seperti meditasi, mengisi jurnal, beribadah, dan apapun itu yang membuat diri lebih tenang.
Untuk 20 menit terakhir, ulasan dari Maudy dalam buku Robin Sharma dianjurkan untuk belajar seperti baca buku, ataupun mendengarkan podcast.
“Rutinitas ini kita lakuin terus 66 hari, itu waktu yang diperlukan untuk menjadi kebiasaan. Jadi setelah 66 hari itu, Robin Sharma could that automaticity point dimana akhirnya udah menjadi otomatis bagi kita untuk bangun pagi,” jelas Maudy.
Selanjutnya, insight 2 ‘Rahasia Pencetak Sejarah’ dikatakan Robin Sharma melakukan riset yang mendalam dan menemukan orang yang hebat dan sukses tidak hanya dilahirkan pada bakat dan motivasi saja.
Tapi juga bergantung oleh capitalization IQ, sejauh mana memanfaatkan potensi kita melalui konsistensi dan kegigihan.
Para pencetak sejarah ini memberikan dedikasi serta komitmen untuk terus bertumbuh dan mengasah skill tersebut.
Maudy mengatakan bahwa ini bagian yang ia sukai, mengingatkannya tentang growth mindset.
“Dimana kita untuk menjadi sukses, kita jangan percaya bahwa kita lahir dengan apa yang kita miliki terus kita pasrah aja," tambah Maudy.
"Tapi, kita juga harus terus tumbuh, kita harus terus mengasah dan kita bisa menjadi semakin lebih baik lagi,” jelasnya.
Maudy menjelaskan pada Insight 3 ‘Tiga Taktik Eksekusi’ dikatakan dalam metode ‘Tight Bubble of Total Focus’, artinya bekerja tanpa ada gangguan apapun.
Baca Juga: Gara - Gara Budiman, Tia Ngambek Tidak Mau Menyanyi Lagu Pergi Sekolah
Misalnya, set up dari rutinitas yang terjadwal dan jauh dari berbagai gangguan jika ingin berfokus pada satu kegiatan.
“Kita bisa sederhanakan proses-proses yang rumit daripada mengerjakan projek banyak sekaligus akhirnya kita pecah konsentrasinya, mungkin hanya ngerjain satu atau dua projek saja,” kata Maudy.
Selanjutnya, ada ‘Rule 90/90/1’ dijelaskan selama 90 hari kedepan, gunakan 90 menit pertama untuk melakukan hal yang prioritas di pekerjaan kita.
Maudy menjelaskan dengan melakukan hal tersebut, pada dasarnya memastikan bahwa 90 menit pertama sepenuhnya terfokus pada aktivitas terpenting dan akan memberikan hasil yang sangat baik.
Lalu, pada ‘Metode 60/10’ setelah setiap jam bekerja istirahatlah selama 10 menit misalnya stretching, atau jalan-jalan terlebih dahulu. Untuk memastikan, jika kita tidak terlalu stres dan masih memiliki energi menjalankan aktivitas.
Menurut Maudy, tidak langsung esok hari bangun jam 5 pagi tapi mulailah dari langkah kecil. Dijelaskan dalam buku Robin Sharma, misalnya ‘No Screen Time’ setelah jam 8 malam semua benda elektronik seperti laptop, gadget dimatikan.
Dengan membatasi waktu seperti tersebut, lebih mudah membuat kita segera tidur. Dan dengan tidur yang lebih mudah, bangun pagi pun menjadi lebih alami. Tapi tidak semua orang melakukan hal itu, karena cara orang berbeda-beda.
“Pasti ini akan susah buat orang-orang yang night owl yang gak bisa bangun pagi atau parents of young children, yang schedule tidurnya itu pasti di luar kontrol mereka,” ungkap Maudy.
Maudy Ayunda mengungkapkan bahwa buku karya Robin Sharma ini sangatlah insightfull bagi orang-orang yang kesehariannya sangat padat, atau overthinkers.
Tentunya banyak taktik dan insight dalam buku ‘THE 5 AM CLUB’, yang merupakan buku favorit dari Maudy Ayunda. ***
