Media Purwodadi - Isolasi mandiri atau isoman menjadi alternatif pilihan cara sembuh ditengah kasus Covid-19 yang belum mereda.
Ditambah kondisi rumah sakit yang masih kuwalahan dalam menampung pasien.
Namun, isolasi mandiri harus dilakukan dengan cara yang benar dan tepat. Agar pasien Covid-19 dapat melakukan proses penyembuhan yang maksimal.
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) belum lama ini mengeluarkan buku panduan isolasi mandiri yang dibagikan di whatsapp grup Tanggap Darurat Corona.
Baca Juga: Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Tekankan Bantuan Untuk Rakyat Terdampak PPKM Segera Cair
Berikut mediapurwodadi.pikiran-rakyat mengutip informasi penting dari buku panduan isolasi mandiri yang dikeluarkan PAPDI dalam format pdf tersebut.
Syarat Isolasi Mandiri
Pasien Covid-19 yang dapat melakukan isolasi mandiri harus memenuhi beberapa syarat.
Meski isolasi mandiri dilakukan sendiri dan di rumah sendiri, tetap ada syarat yang harus dipenuhi. Yaitu:
- Tidak bergejala atau asimptomatik
- Gejala ringan
- Lingkungan rumah atau kamar memiliki ventilasi yang baik
Alat yang Perlu Disediakan di Rumah
- Termometer (pengukur suhu)
- Oxymeter (pengukur saturasi oksigen)
Protokol Isolasi Mandiri
Sebagai pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri di rumah Anda tetap wajib melakukan protokol sebagai berikut:
- Tetap di rumah
- Gunakan masker yang dianjurkan sesuai standar kesehatan
- Jaga jarak
- Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
- Menerapkan etika batuk yang benar
- Periksalah suhu tubuh pada saat pagi dan sore
- Periksa saturasi oksigen dan frekuensi nadi
- Selalu pantau laju napas
- Berikan makanan bergizi (buah, sayur, susu)
Kegiatan Harian yang Harus Dilakukan saat Isolasi Mandiri
- Buka jendela kamar untuk cahaya matahari masuk dan sirkulasi udara
- Berjemur matahari 10-15 menit antara pukul 10.00 - 13.00 WIB.
- Rutin cuci tangan dengan air mengalir dan sabun atau hand sanitizer
- Olahraga rutin 3-5 kali sepekan
- Makan bergizi seimbang 3 kali sehari secara terpisah dengan keluarga
- Pisahkan cucian kotor dengan pakaian kotor keluarga lainnya
- Bersihkan kamar setiap hari, gunakan APD (minimal masker)
- Periksa suhu tubuh dan saturasi oksigen setiap pagi dan malam
- Tidur di kamar pribadi yang terpisah dengan anggota keluarga lain
Lakukan Terapi saat Isolasi Mandiri
- Konsumsi vitamin C, D, Zn, atau sesuai anjuran dokter
- Hubungi pelayanan kesehatan terdekat untuk bimbingan pemantauan mandiri
Lama Perawatan
Jika tanpa gejala, perawatan dilakukan 10 hari isolasi mandiri sejak terkonfirmasi positif.
Untuk yang bergejala ringan, perawatan dilakukan 10 hari isolasi mandiri sejak timbul gejala minimal 3 hari bebas gejala.
Yang Perlu Diwaspadai
Tanda klinis pneumonia (demam, batuk, sesak, napas cepat).
Ditambah satu dari : frekuensi >30 x/menit, distress pernapasan berat, atau Sp02 <93% pada udara ruangan.
Disinfektasi Ruangan
Yang dilakukan selanjutnya saat isolasi mandiri adalah disinfektan di segala ruangan aktivitas Anda selama isolasi mandiri.
Pastikan rutin membersihkan area rumah yang sering disentuh, misalnya: gagang pintu, keran, toilet, wastafel, saklar, meja, kursi.
Pembersihan dilakukan dengan menggunakan campuran air dan sabun atau deterjen atau cairan disinfektan khusus.
Catatan Harian
Buatlah diagram yang terdiri nama hari dalam sepekan dan kolom yang berisi gejala, suhu, saturasi O2, frekuensi nadi.
Hal tersebut memudahkan pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri untuk melakukan pemantauan kondisi.
Sekaligus kontroling setiap harinya. Sehingga jangan pernah terlewat untuk mengisi kolomnya setiap harinya.
Semoga panduan cara isolasi mandiri dari PAPDI ini bermanfaat, salam sehat selalu.***