Dua Tahun Terhalang Pandemi, Warga Dua Desa di Grobogan Kembali Gelar Tradisi Asrah Batin

- 17 Oktober 2022, 10:00 WIB
Prosesi menyeberang Sungai Tuntang dengan menggunakan perahu rakit yang diarak oleh warga Desa Karanglangu menuju ke Desa Ngombak.
Prosesi menyeberang Sungai Tuntang dengan menggunakan perahu rakit yang diarak oleh warga Desa Karanglangu menuju ke Desa Ngombak. /tangkapan layar Instagram @sumarnigrobogan.

Media Purwodadi – Sempat terhenti lantaran pandemi yang terjadi sejak tahun 2020, sebuah tradisi turun temurun kembali digelar di Kecamatan Kedungjati, Kabupaten Grobogan.

Tradisi turun temurun tersebut yakni Tradisi Asrah Batin, yang terus dilestarikan oleh warga masyarakat di Desa Ngombak dan Karanglangu, Kecamatan Kedungjati, Kabupaten Grobogan.

Sebelum pandemi Covid-19, Tradisi Asrah Batin ini kerap dilakukan secara rutin setiap dua tahun sekali.

Namun, adanya wabah Covid-19, Tradisi Asrah Batin dihentikan sementara karena pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat saat itu.

Baca Juga: Jadwal Acara Televisi GTV Senin, 17 Oktober 2022 : SpongeBob SquarePants, Si Kriwil Jadi 2, Superdeal Indonesi

Prosesi Tradisi Asrah Batin digelar di warga Desa Ngombak dan Desa Karanglangu, Kecamatan Kedungjati, Kabupaten Grobogan, Minggu 16 Oktober 2022.

Tradisi Asrah Batin merupakan tradisi budaya adat warisan warga Desa Ngombak dan Karanglangu. Dalam Tradisi Asrah Batin ini menceritakan tentang bagaimana penyatuan dua desa yang terpisah oleh Sungai Tuntang.

Dalam Tradisi Asrah Batin ini, Kepala Desa Karanglangu diiringi oleh ratusan warganya menyeberangi Sungai Tuntang yang memisahkan Desa Ngombak.

Mereka menyeberangi Sungai Tuntang tidak melewati jembatan, namun menggunakan perahu rakit dan mengarungi arus Sungai Tuntang hingga sampai di Desa Ngombak, Kecamatan Kedungjati, Kabupaten Grobogan.

Sesampainya di Desa Ngombak, para rombongan dari Desa Karanglangu mendapatkan sambutan yang istimewa dari Kepala Desa Ngombak.

Setelah bercakap-cakap, layaknya tamu yang mengunjungi tuan rumah, langsung diberikan suguhan berupa ramah tamah.

Bupati Grobogan Sri Sumarni berkesempatan hadir dalam kegiatan Tradisi Asrah Batin tersebut. Orang nomor satu di Kabupaten Grobogan ini mengungkapkan bahwa Tradisi Asrah Batin ini merupakan tradisi turun temurun yang dilakukan oleh dua desa, yakni Desa Karanglangu dan Ngombak.

“Sebagaimana diketahui bahwa Tradisi Asrah Batin ini merupakan warisan leluhur yang patut kita kembangkan dan kelestariannya untuk dijaga. Ini juga menjadi upaya untuk mengenalkan seni budaya kepada masyarakat dan generasi penerus sehingga dikenal dan dicintai,” jelas Sri Sumarni.

Tak hanya mengharapkan kelestariannya pada Tradisi Asrah Batin ini, namun Sri Sumarni juga berharap agar acara ini menjadi ajang untuk meningkatkan wawasan dan apresiasi budaya.

“Ini juga sebagai upaya revitalisasi budaya lokal secara berkelanjutan, sehingga mampu mempertahankan jati diri dan nilai luhur yang dimiliki masyarakat,” terang Sri Sumarni.

Bagi Sri Sumarni, era globalisasi seperti sekarang ini memungkinkan adanya budaya asing yang masuk dan mayoritas tidak sesuai dan tidak selaras dengan nilai kepribadian Bangsa Indonesia.

Baca Juga: Jadwal Acara MNC TV Senin, 17 Oktober 2022 : Selamat Pagi Upin Ipin, Bedah Rumah Lagi, Uang Kaget Lagi

Bahkan, Sri Sumarni menegaskan bahwa hal itu yang akan mempengaruhi kemurnian budaya  asli Indonesia.
 
“Oleh karena itu kita harus selektif terhadap segala bentuk budaya yang kita terima dan penyelenggaraan Tradisi Adat Budaya Asrah Batin kali ini sangat tepat sebagai upaya menjaga,  memelihara, melestarikan dan mengembangkan seni budaya kita,” tambah ibunda dari Indri Agus Velawati ini.

Bupati Grobogan, Sri Sumarni berharap dengan Asrah Batin ini bisa memberikan pengaruh kepada masyarakat dengan harapan derek hardarbeni terhadap nilai seni budaya bangsa yang adiluhung.***

Editor: Hana Ratri Septyaning Widya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x