Kisah Cerita Bersambung, Shila Ku Sayang, Shila Yang Malang (Bagian 2) : Shila Kabur Dari Rumah Sakit

- 6 Mei 2022, 11:05 WIB
Kisah Cerita Bersambung, Shila Ku Sayang, Shila Yang Malang (Bagian 2) : Shila Kabur Dari Rumah Sakit
Kisah Cerita Bersambung, Shila Ku Sayang, Shila Yang Malang (Bagian 2) : Shila Kabur Dari Rumah Sakit /pixabay/


Media Purwodadi - Inilah episode kedua cerita bersambung berjudul Shila Ku Sayang, Shila Yang Malang karya Rika Rahmania.

Dalam cerita bersambung ini, kita dapat mengetahui kisah cinta Shila dan Prasmono yang relate dengan kehidupan nyata.

Simak cerita bersambung berjudul Shila Ku Sayang, Shila Yang Malang berikut ini:

Baca Juga: Jadwal Sholat 5 Waktu, 10 Kabupaten / Kota di Jawa Tengah, Jumat, 6 Mei 2022

Di pagi yang sangat buta bahkan sebelum ayam bernyanyi dengan suara indahnya dan mentari belum memancarkan auranya.

Shila tergopoh-gopoh keluar dari kamar bersalin nya. Ia membawa tas kecil yang berisi make up serta dompet kulit berwarna merah jambu di dalamnya.

Dengan keadaan yang masih sangat lemas, Shila menghampiri ruang bayi yang ada di rumah sakit itu.

Dilihatnya bayi mungil yang telah Ia keluarkan semalam dari perutnya. Bayi itu memang cantik seperti dirinya.

Betul yang telah dikatakan oleh Prasmono, rambut hitam lebat, pipi merona, dan bibir yang sangat merah serta mata yang sipit membuat bayi itu cantik sempurna.

Tapi Ia sangat membencinya. Bahkan setetes pun bayi itu belum merasakan segarnya air kehidupan (asi Shila).

Prok prok prok, terdengar suara sepasang sepatu tanda seseorang sedang melangkah menuju tempat keberadaannya.

Shila segera berlari keluar. Ia hanya mengingat bahwa bayinya memiliki lesung pipi di sebelah kanan.

"Maaf aku tidak bisa membawamu bersama ku. Kehadiran mu akan membuatku menjadi susah," gumam Shila dengan lirih.

Ia segera pergi meninggalkan rumah sakit dan memesan sebuah taksi. Terlihat taksi putih dipersimpangan jalan dan beberapa menit kemudian Shila pun menghilang bersama taksi itu dan kabut tebal.

Suster masuk ke ruangan bayi, menggendong bayi cantik (anak Shila) menuju ruangan tempat Shila dirawat.

Namun, betapa terkejutnya, tidak ada siapa-siapa disana. Ia hanya menemukan selimut dan bantal yang berserakan. Diatasnya terdapat selembar kertas yang terlipat rapi bertuliskan sebuah pesan.

"Maaf, terimakasih telah membantuku bersalin. Semua administrasi telah ku bayar. Tolong rawat bayi itu. Siapapun yang bersedia," tulisnya dalam surat.

Membaca itu suster segera melapor ke pihak rumah sakit. Untuk sementara waktu sampai ada yang mengadopsi, bayi tersebut ditempatkan di ruang bayi bersama bayi-bayi lainnya.

"Ya ampun. Apa salah bayi ini. Cantik sekali, ingin rasanya aku memilikinya. Tapi aku belum menikah dan bersuami. Bagaimana bisa? Yang ada aku akan dituduh kumpul kebo sama tetangga sekitar," ujar suster.


Eekhhkk, eekkhhkkk, eehhkk.. Suara bayi mungil merintih mencari air susu untuk melepaskan dahaganya.

Karena telah semalam suntuk bahkan sampai pagi ini belum ada yang bisa ditelan dari kerongkongannya.

Ooeekkk, ooeekkk, ooekkk...! Tak tahan lagi, bayi cantik itu hanya bisa menangis dan menjilati bibir merahnya.

Menggeleng ke kanan dan kekiri mencari sumber air kehidupan. Tak ada satupun yang peduli pada nasibnya saat itu. Saking lelahnya menangis, Ia sampai kembali tertidur.

Prasmono terburu-buru datang untuk menengok Shila ke rumah sakit. Ia membawakan baju ganti dan makanan.

Namun saat tiba di ruangan. Ia mendapati Shila telah hilang. Pras segera berlari ke loket administrasi dan bertanya dimana keberadaan Shila pada suster.

"Sus, pasien kamar 107 atas nama Shila Wardani kok tidak ada di ruangan ya?" Tanya nya dengan panik.

"Maaf Pak, tadi malam semua administrasi telah dilunasi dan pagi tadi kami juga tidak menemukan pasien tersebut. Kemungkinan telah pulang pak. Kami juga menemukan secarik kertas ini," suster menjelaskan sambil menyodorkan kertas pada Pras.

Pras yang membacanya sempat ingin berteriak dan mengamuk. Namun, ia ingat bahwa dirinya ada di rumah sakit.

Baca Juga: Kode Redeem Genshin Impact Jumat, 6 Mei 2022: Update Dini Hari, Dapatkan Item Ekslusif dari Mihoyo

"Sus, saya akan mengadopsi bayi itu," ungkap Prasmono.

"Bapak yakin ingin mengadopsi nya? Kalau begitu silahkan urus berkas dan administrasi ya Pak," kata suster.

Setelah semua urusan selesai, Pras segera membawa bayi itu pulang ke rumahnya. Ia belum memiliki apapun perlengkapan bayi. Bahkan Ia juga belum pernah merawat bayi sama sekali.

Terlihat bahwa bayi itu kehausan. Prasmono segera buru-buru membeli susu formula untuk bayi cantik itu. Namun ditolaknya. Tak sedikitpun mulut bayi mungil itu menyentuhnya walau hanya setetes.

"Ayolah sayang, minum susu ini. Kalau tidak kamu bisa mati kehausan," bujuk Prasmono.

Tetap saja bayi itu hanya menangis kencang dan meminta air asi dari ibunya. Pras pun tak kehilangan akal.

Ia memasukkan susu itu melalui sedotan kemulut sang bayi. Namun sayang, malah dimuntahkannya.

"Ternyata jadi Ibu susah juga ya, aku harus bagaimana ini," Pras bertanya penuh kebingungan.

Ia ingat sesuatu, tetangganya baru saja melahirkan seorang bayi. Tapi bayi itu tidak bisa terselamatkan.

Pras yakin bahwa Ia tak keberatan untuk memberikan sedikit ASI-nya pada bayi cantik tersebut.

Pras segera bergegas membawa bayi itu pergi. Setelah itu...

Bersambung...

Disclamer: cerita ini merupakan cerita fiktif belaka. Apabila terdapat kesamaan nama tokoh, tempat, dan peristiwa. Kami mohon maaf.***

Editor: Agung Tri Wibowo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x