Dinkes Kota Semarang Bersama Ikatan Alumni Ma'Had Assalaam, dan Klinik Pratama LC Medika Gelar Sunat Massal

- 8 Desember 2021, 20:00 WIB
Dinas Kesehatan Kota Semarang, Ikatan Alumni Ma'Had Assalaam, dan Klinik Pratama LC Medika menyelenggarakan sunat massal
Dinas Kesehatan Kota Semarang, Ikatan Alumni Ma'Had Assalaam, dan Klinik Pratama LC Medika menyelenggarakan sunat massal /Dok. Humas Dinkes Kota Semarang/


Media Purwodadi - Dampak pandemi Covid-19 masih dirasakan bagi sebagian masyarakat. Tak terkecuali masyarakat di Indonesia masih cukup terasa hingga saat ini.

Banyak kepala keluarga yang belum mendapatkan pekerjaan pengganti, setelah sempat dirumahkan oleh perusahaan tempat mereka bekerja.

Masalah perekonomian yang tidak menentu tersebut membuat para orangtua kesulitan untuk membiayai kebutuhan sunat bagi anaknya.

Baca Juga: Tidak Hanya Gunung Semeru, Dua Gunung Api Ini Tunjukan Aktivitas Vulkanik Sejak Awal 2021

Maka dari itu, atas permintaan dari masyarakat, Dinas Kesehatan Kota Semarang, Ikatan Alumni Ma'Had Assalaam, dan Klinik Pratama LC Medika menyelenggarakan sunat massal.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, dr Mochamad Abdul Hakam, menjelaskan kegiatan sunat massal ini untuk membantu anak-anak yang ada di panti asuhan maupun anak dari keluarga dhuafa.

"Tidak semua orangtua mampu membiayai anaknya untuk sunat. Maka kami memfasilitasi para anak-anak ini untuk bisa sunat gratis”, terang dr Mochamad Abdul Hakam.

“Kita tahu di Kota Semarang ini banyak panti asuhan. Adapun pandemi juga membuat banyak orang kehilangan pekerjaannya. Maka kegiatan ini akan sangat bermanfaat sekali," imbuhnya.

Dalam kegiatan sunat massal ini, ada sebanyak 87 anak yang akan disunat. Untuk mengurai kerumunan, panitia pun membaginya dalam dua shift.

"Sebelum siang ada 40 anak yang akan disunat dahulu. Sisanya setelah jam 12. Kalau semua bareng nanti kasihan yang lain menunggu terlalu lama. Apalagi ini masih pandemi jadi diurai biar tidak ada kerumunan yang berlebihan," ujarnya.

Sunat massal ini tidak hanya bentuk kepedulian dari Dinas Kesehatan Kota Semarang, Ikatan Alumni Ma'Had Assalaam, dan Klinik Pratama LC Medika saja. Melainkan juga untuk mengurangi penyakit infeksi saluran kencing.

"Manfaat sunat itu untuk kesehatan baik. Karena bisa meminimalisir risiko infeksi saluran kencing. Ketika si anak sudah cukup usia untuk disunat, maka lebih baik lakukan sebelum terlambat," tambahnya.

Tahun depan, Hakam berencana akan mengadakan kegiatan sunat massal sekaligus vaksinasi. Namun pihaknya masih menunggu regulasi dari Kementerian Kesehatan untuk melakukan vaksinasi covid-19 kepada anak usia 5 tahun ke atas.

Baca Juga: Kronologi Laka Tunggal Minibus di Jalur Semarang - Demak Km 11, Berikut Ini Daftar Nama Para Korban

"Saat ini usia minimal yakni 12 tahun. Tahun depan semoga anak di atas 5 tahun sudah dibolehkan vaksin. Sehingga nanti ada kegiatan sunat massal sekaligus vaksin” tegas Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang

Dari data yang dihimpun Dinas Kesehatan Kota Semarang, capaian vaksin pertama sudah menyentuh angka 110 persen dan vaksin kedua sudah 98 persen," imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Ikatan Alumni Ma'Had Assalaam (Ikmas) Semarang, Arif Mustafirin, mengatakan pihaknya dalam satu tahun memiliki target melakukan sunat massal untuk 5.000 anak.

"Ikmas itu anggotanya di Kota Semarang ada 600 orang. Kami mendidik anak-anak panti asuhan untuk menjadi wirausaha. Sedangkan sunat massal ini merupakan salah satu kegiatan kami. Kebetulan pemilik Klinik Pratama LC Medika juga alumni Ikmas," tuturnya.

Ikmas sendiri memiliki kegiatan utama yakni memberdayakan anak dari panti asuhan, supaya bisa menjadi generasi penerus yang memiliki kemampuan di bidangnya.

"Ini salah satu kegiatan amal jariyah bagi kami. Semoga dengan adanya sunat massal ini, bisa sedikit meringankan beban masyarakat. Terlebih untuk mengurangi munculnya penyakit infeksi saluran kencing," tutupnya.

Di lain pihak, Fajar Hidayat, satu di antara peserta sunat massal mengatakan senang bisa difasilitasi sunat gratis. Bahkan, dirinya sempat diberi hadiah dan uang tunai untuk dibawa pulang.

"Nggak sakit dan nggak kerasa apa-apa. Saya bukan dari panti asuhan. Tapi yang daftarin tadi bapak. Rumah di Mrican situ. Habis sunat tadi juga dikasih bingkisan, tapi nggak tahu isinya apa," pungkasnya.***

Editor: Agung Tri Wibowo

Sumber: Dinkes Kota Semarang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x