Network
Media Purwodadi – Seorang pria asal Kecamatan Gubug, Saiful, mengabarkan dirinya baik-baik saja saat isolasi di Hotel Catra, sejak Senin 14 Juni 2021.
Hotel Catra merupakan yang menjadi tempat isolasi terpusat untuk penderita Covid-19 di Kabupaten Grobogan yang difasilitasi Pemkab Grobogan.
Saat dikonfirmasi, Saiful mengatakan selama isolasi di Hotel Catra, dirinya diberikan kenyamanan yang baik. Antara lain kamar yang bersih serta pelayanan makan tiga kali sehari diterimanya selama isolasi di Hotel Catra ini.
“Kamarnya bersih. Dapat makan tiga kali sehari. Kalau pagi harus ikut senam. Berjemur. Satu lagi yang harus diterapkan di sini yaitu taat protokol kesehatan,” ujar Saiful.
Baca Juga: Pakar Kesehatan: India Abaikan Peringatan Dini, Membiarkan Varian Virus Covid-19 Yang Mematikan Menyebar
Saiful yang bekerja di bidang publikasi ini mengatakan dirinya mulai dinyatakan positif setelah mendapatkan gejala usai melakukan tugas di Kudus, beberapa waktu lalu.
“Ada gejala tiga atau empat hari sepulang dari Kudus. Gejalanya flu parah. Besoknya batuk dan rasa badan tidak enak. Besoknya lagi, penciuman mulai hilang. Akhirnya swab dan hasilnya saya positif Covid-19,” ujar Saiful.
Mendapatkan kabar bahwa dirinya terpapar Covid-19, Saiful langsung berdiam diri di kamarnya. Namun, setelah Hotel Catra resmi dioperasionalkan sebagai tempat isolasi terpusat, Saiful berpindah tempat isolasi.
“Hikmah yang saya ambil dari kejadian yang saya alami, bahwa Covid-19 itu ada, berbahaya dan cepat sekali penularannya. Tetap taat protokol kesehatan ya, Teman-teman. Nanti setelah saya selesai isolasi, saya akan memberikan edukasi kepada keluarga dekat dan teman-teman bahwa protokol kesehatan itu penting,” jelas Saiful.
Baca Juga: Terjadi Lonjakan Covid-19, Ini Pesan Kapolda Irjen Ahmad Lutfi Untuk Jajarannya
Hotel Catra yang berlokasi di Kecamatan Grobogan ini dipergunakan untuk isolasi terpusat dengan kriteria tertentu. Kepala Dinas Kesehatan, dr Slamet Widodo mengatakan kriteria yang dimaksud adalah warga yang positif Covid-19 tetapi tidak bisa isolasi di RS karena keterbatasan tempat tidur.
Akan tetapi, jika diisolasi di rumah, ada anggota keluarga yang berisiko atau rentan terpapar virus corona, seperti orang lanjut usia dan anak-anak serta mereka yang memiliki penyakit bawaan.
“Kemudian karena kondisi rumah yang tidak memungkinkan untuk pelaksanaan isolasi mandiri, karena tidak memiliki tempat tidur dan kamar mandi terpisah dari anggota keluarga yang tidak terpapar Covid-19. Juga mereka yang diminta isolasi mandiri tapi tidak disiplin sehingga dapat menularkan orang lain, kita bawa ke isolasi terpusat ini,” ujar dr Slamet Widodo.***
