Network
Media Purwodadi - Seorang pemuda nekat hendak tamasya bersama teman-temannya. Padahal, Kabupaten Grobogan menerapkan Gerakan Grobogan Satu Hari di Rumah Saja, Minggu-Senin 13-14 Juni 2021.
Pemuda tersebut ikut terjaring petugas pemantauan di Jalan R. Suprapto Purwodadi. Secara kebetulan, Bupati Grobogan Sri Sumarni tengah melakukan peninjauan di posko tersebut.
Diakui pemuda tersebut hendak pergi dengan kekasihnya. Lantaran terjaring dalam pemantauan ini, dirinya harus gigit jari. Ditambah, Bupati Sri Sumarni menasehati pemuda tersebut untuk tetap di rumah saja.
Baca Juga: Grobogan Satu Hari di Rumah Saja, Bagaimana Situasinya?
"Nanti Bu Sri yang telepon mbaknya. Saya kasih tahu kalau masnya ketemu Bu Sri di pos penyekatan sini karena nekat keluar rumah. Sekarang balik badan saja, tetap di rumah saja," ujar Sri Sumarni saat menasihati anak muda tersebut.
Dijelaskan Sri Sumarni, pihaknya berterima kasih kepada masyarakat yang sudah mengindahkan Gerakan Grobogan Satu Hari di Rumah Saja. Bupati melihat langsung situasi dan kondisi Kabupaten Grobogan melalui gerakan ini.
Baca Juga: 8 Jam Berlangsung Grobogan Satu Hari di Rumah Saja, Mobilitas Warga Berkurang
Beberapa masyarakat yang nekat keluar rumah dan terjaring petugas di tiga titik posko penyekatan langsung diminta mengikuti swab antigen.
"Dari tiga titik penyekatan, kita dapatkan empat orang reaktif saat swab antigen. Satu orang warga Demak di pos penyekatan Godong - Demak. Satu warga Pati terjaring di perbatasan Klambu-Kudus, dan dua orang di Pos Pemantauan Simpang Lima. Tadi ada satu rombongan hendak tamasya, saya minta untuk balik badan (pulang)," jelas Sri Sumarni yang didampingi Kepala BPBD Grobogan Endang Sulistyaningsih, Kapolres Grobogan AKBP Jury Leonard Siahaan dan Dandim 0717/Purwodadi Letkol Inf Asman Mokoginta.
