Penentuan Awal Bulan Syawal 1443 Hijriyah, BMKG Berikan Informasi Data Hilal, Berikut Penjelasannya

- 26 April 2022, 09:40 WIB
Bulan menunjukkan hilal untuk penentuan Hari Idul Fitri 1443 Hijriyah.
Bulan menunjukkan hilal untuk penentuan Hari Idul Fitri 1443 Hijriyah. /CCD / PIXABAY
Media Purwodadi - Salah satu kalender yang digunakan manusia dalam pengaturan waktu sehari-hari adalah Bulan Qomariyah (bulan Hijriyah).
 
Bulan Hijriyah ini perhitungannya didasarkan pada keteraturan peredaran Bulan dalam mengelilingi Bumi, dan Bumi bersama Bulan dalam mengelilingi Matahari.
 
Penentuan awal bulan Hijriyah sangat penting, khususnya bagi umat Islam.
 
 
Hal tersebut dianggap penting karena berhubungan dengan waktu ibadah, terutama di bulan Ramadan, Syawal, dan Zulhijah.
 
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebagai institusi pemerintah yang salah satu tugas pokok dan fungsinya adalah memberikan pelayanan tanda waktu dan posisi bulan dan matahari.
 
Penentuan awal bulan Syawal 1443 H, BMKG menyampaikan informasi data-data hilal (hasil Hisab) saat matahari terbenam, yang dapat digunakan juga dalam pelaksanaan Rukyat (Observasi) Hilal.
 
Informasi yang disampaikan BMKG dalam penentuan awal bulan Syawal ini meliputi: waktu konjugasi (Ijtima') dan waktu terbenamnya matahari, Peta ketinggian hilal, Peta Elongasi, Peta Umur Bulan, Peta Lag, Peta Fraksi Illuminasi Bulan, Objek Astronomis lainnya yang berpotensi mengacaukan Rukyat Hilal, dan data hilal saat matahari terbenam untuk kota-kota di Indonesia.
 
Konjungsi atau ijtima’ adalah peristiwa ketika bujur ekliptika Bulan sama dengan bujur ekliptika Matahari dengan pengamat diandaikan berada di pusat Bumi.
 
Peristiwa ini akan kembali terjadi pada hari Sabtu, 30 April 2022 M, pukul 20: 27:56 UT atau Ahad, 1 Mei 2022 M, pukul 03:27:56 WIB.
 
Berdasarkan data Ijtima', secara astronomis pelaksanaan rukyat Hilal penentu awal bulan Syawal 1443 H bagi yang menerapkan rukyat dalam penentuannya adalah setelah Matahari terbenam pada tanggal 1 Mei 2022.
 
 
Ketinggian hilal di Indonesia saat Matahari terbenam pada 1 Mei 2022, berkisar antara antara 3,79° di Merauke, Papua sampai dengan 5,57° di Sabang, Aceh.
 
Dengan nilai Elongasi berkisar antara 4,88° di Oksibil, Papua sampai dengan 6,35° di Sabang, Aceh.
 
Sedangkan umur bulan pada 1 Mei berkisar antara 12,03 jam di Merauke, Papua sampai dengan 15,30 jam di Sabang, Aceh.
 
Hal ini didukung dengan Lag di Indonesia saat Matahari terbenam pada 1 Mei 2022, berkisar antara 19,19 menit di Merauke, Papua sampai dengan 27,07 menit di Sabang, Aceh.
 
Dengan Fraksi Illuminasi Bulan, berkisar antara 0,18% di Oksibil, Papua sampai dengan 0,31% di Sabang, Aceh.
 
Sehingga pada tanggal 1 Mei 2022, dari sejak Matahari terbenam hingga Bulan terbenam tidak ada objek astronomis lainnya yang jarak sudutnya lebih kecil daripada 10° dari Bulan.***

Editor: Hana Ratri Septyaning Widya

Sumber: BMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x