Semakin Jadi Idola Kaum Milenial, Berikut Ini Profil Khusus Tentang Gus Baha

- 5 Juli 2022, 14:39 WIB
Kata mutiara Gus Baha yang menjadi penyejuk bagi yang membacanya.
Kata mutiara Gus Baha yang menjadi penyejuk bagi yang membacanya. /tangkapan layar Instagram @ngajigusbaha.

Media Purwodadi – Tokoh agama kenamaan, KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang lebih dieknal dengan Gus Baha kini semakin banyak masyarakat yang mengidolakannya.

Gus Baha merupakan santri kesayangan almarhum ulama kharismatik Syaikhina KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen, pengasuh Ponpes Al Anwar Sarang, Rembang.

Pantas jika, masyarakat banyak yang mencari tahu profil Gus Baha yang kini menjadi idola di YouTube.

Baca Juga: Apakah Berkurban Untuk Orang Tua Yang Sudah Meninggal Dunia Itu Diperbolehkan? Begini Penjelasan Buya Yahya

Warganet mengenal Gus Baha sebagai Gus Milenial. Sebutan ini bukan tanpa alasan, penjelasan dan logika yang disampaikan terkait agama dapat diterima oleh masyarakat.

Bahkan kaum milenial bisa memahami dengan sangat muda dan baik setiap penjelasan yang diberikan Gus Baha.

Setelah Media Purwodadi melakukan penelusuran, ternyata profil Gus Baha bukan orang sembarangan.

Gus Baha merupakan santri kesayangan Mbah Moen yang hafal 30 Juz bererta arti dan maknanya.

Memiliki nama lengkap KH Ahmad Bahauddin Nursalim, tapi lebih dikenal dengan sebutan Gus Baha.

Gus Baha merupakan salah satu ulama Nahdlatul Ulama (NU) yang berasal dari Narukan, Kragan, Rembang, Jawa Tengah.

Dikenal sebagai ahli tafsir, Gus Baha memiliki pemahaman yang mendalam tentang Al Quran.

Putra seorang ulama ahli Al Quran, KH. Nursalim Al-Hafizh, Gus Baha dilahirkan di sebuah desa Narukan, Kragan, Rembang yang terletak di pesisir utara Pulau Jawa.

Nursalim adalah murid dari KH Arwani Al-Hafizh dan KH Abdullah Salam Al-Hafizh Pati.

Baca Juga: Kode Redeem Call of Duty Mobile Selasa, 5 Juli 2022 : Segera Lakukan Klaim Malam Nanti, Jangan Sampai Ketingga

Silsilah keluarga Gus Baha dari buyut hingga generasi keempat merupakan ulama-ulama ahli Quran yang handal.

Sedangkan silsilah keluarga dari garis ibu, Gus Baha berasal dari keluarga besar ulama Lasem, Bani Mbah Abdurrahman Basyaiban atau Mbah Sambu.

Pesarean Mbah Sambu terletak di area Masjid Jami Lasem, sekitar setengah jam perjalanan dari pusat kota Rembang.

Sejak kecil, Gus Baha menempuh gemblengan keilmuan dan hafalan Al Quran dibawah asuhan ayahnya sendiri.

Prestasi saat masih belia, Gus Baha telah mengkhatamkan Al Quran beserta qiraah dengan lisensi yang ketat dari ayahnya.

Karakteristik bacaan dari murid-murid Mbah Arwani menerapkan keketatan dalam tajwid dan makharijul huruf.

Setelah menginjak remaja, Gus Baha dititipkan Kyai Nursalim untuk mondok dan berkhidmat kepada Syaikhina KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen di Pondok Pesantren Al Anwar Karangmangu, Sarang, Rembang.

Pondok Pesantren Al Anwar sendiri lokasinya berada sekitar 10 kilometer ke arah timur Narukan.

Itulah profil tentang Gus Baha yang merupakan tokoh agama asal Rembang yang kini banyak diidolakan oleh kaum milenial.***

Editor: Hana Ratri Septyaning Widya

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x