Ustadz Hanan Attaki Berikan Kajian Dunia Tempat Bermujahadah, Wajar Jika Kita Merasa Lelah

- 30 Januari 2022, 08:00 WIB
Ilustrasi lelah dalam bekerja.
Ilustrasi lelah dalam bekerja. /mohammed_hassan / PIXABAY.

Media Purwodadi – Setiap orang yang hidup di dunia sering merasakan capek dan lelah, karena dunia merupakan tempat orang yang berususah payah atau bermujahadah.

Berbeda dengan di surga, jika seseorang yang menginginkan sesuatu maka Allah akan menghadirkannya dengan sangat mudah.

Salah satu contohnya, jika seorang perempuan ingin mempunyai anak maka akan terwujud tanpa harus mengandung selama 9 bulan lebih dulu.

Baca Juga: Jadwal Acara Televisi Indosiar Minggu, 30 Januari 2022 : Ikuti FIFA Matchday Timnas Indonesia vs Timor Leste

Hingga akhirnya, jika ada orang yang menghindari capek dan lelah hanya dengan tidak melakukan apapun, itu merupakan sesuatu yang naif. Sementara saat ini manusia masih berada di dunia, belum berada di surga.

Dalam kajian Ustadz Hanan Attaki, manusia yang hidup di dunia dihadapkan pada dua pilihan lelah yaitu lelah yang diakhiri dengan kebaikan atau lelah yang diakhiri dengan penyesalan.

“Kita dihadapkan pada dua pilihan lelah, tergantung pilihannya. Kita mau lelah yang yang diakhiri dengan kebaikan atau lelah yang diakhiri dengan penyesalan,” kata Ustadz Hanan Attaki yang dilansir Media Purwodadi dari kanal YouTube Den Hijrah.

Apapun yang dilakukan manusia di dunia akan mendapatkan balasannya. Termasuk apa yang dilakukan manusia yang saat ada waktu yang senggang.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jawa Tengah, Minggu 30 Januari 2022 : Cuaca Cerah Berawan Terjadi di Pagi Hari

 “Lelah yang diakhiri dengan kebaikannya tidak bisa dilihat sekarang. Kita bisa merasakannya nanti di surga. Sedangkan lelah yang diakhiri dengan penyesalan, seolah-olah sekarang sedang merasakan nikmatnya. Sehingga ada sebutan lelah menjadi Lillah,” lanjutnya.

Nabi Muhammad SAW mengibaratkan manusia seperti seratus ekor unta, diantara unta yang seratus itu kamu tidak mendapatkan unta Rahilah.

Ada unta Ibil, merupakan unta yang sering disembelih, tidak haram namun juga tidak memberikan manfaat apapun kecuali untuk dimakan.

Namun ada pula unta Rahilah, yaitu unta yang sering diberikan membawa beban tuannya. Unta jenis ini biasanya lebih kuat fisiknya, lebih pintar serta lebih kuat ingatannya.

Analogi unta tersebut sering digambarkan untuk kehidupan manusia di dunia. Manusia dihargai bukan karena statusnya tapi karena peran dan tanggung jawab yang diambilnya selama ada di dunia.

Baca Juga: Jadwal Acara Televisi ANTV Minggu, 30 Januari 2022: Saksikan Mega Bollywood Judwa 2 Hingga The Andarans

Jika ingin dihargai selama berada di dunia maka ambillah sebanyak mungkin tanggung jawab saat berada di dunia.

Contohnya, seorang suami jika ingin dihargai, maka ambil peran dan tanggung jawab sebagai suami dengan baik.

Tidak hanya tanggung jawab terhadap istri tapi juga pada keluarga istrinya. Salah satunya dengan menyekolahkan adik istrinya.***

Editor: Hana Ratri Septyaning Widya

Sumber: Youtube Den Hijrah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x