DPW LDII Jawa Tengah Ajak Masyarakat 5.0 Jadikan Teknologi Bukan Untuk Rusak Rasa Kemanusiaan, Ini Alasannya

- 22 Agustus 2022, 23:45 WIB
Kepala Bakesbangpol Jawa Tengah Haerudin saat menerima cinderamatan dari Ketua DPW LDII Jawa Tengah, Singgih.
Kepala Bakesbangpol Jawa Tengah Haerudin saat menerima cinderamatan dari Ketua DPW LDII Jawa Tengah, Singgih. /Dok Humas Pemprov Jawa Tengah.


 Media Purwodadi - DPW LDII Jateng bekerjasama Kesbangpol Jawa Tengah menggelar kegiatan Silaturahmi Kebangsaan di Kota Semarang.

Silaturahmi Kebangsaan Jilid II yang digelar DPW LDII Jateng mengambil tema "Pembudayaan Silaturahim untuk Membangun Persatuan dan Kesatuan Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045".

Acara Silaturahmi Kebangsaan Jilid II dilaksanakan di Hotel Grasia Semarang secara hybrid (luring dan daring). Dengan total 1.228 peserta yang tersebar di kabupaten dan kota di Jawa Tengah.

Baca Juga: Masjid Baiturrahim Dibangun di Atas Lahan Milik Pemkot Semarang, Ini Harapan Besar Walikota Hendrar Prihadi

Ketua DPW LDII Jateng, Prof Singgih Tri Sulistiyono mengatakan, perkembangan teknologi yang semakin maju ini membuat terjadinya disrubsi.

"Yang mana perubahan banyak terjadi di sejumlah bidang. Mulai ekonomi, budaya bahkan moralitas masyarakat," ungkap ketua DPW LDII Jateng.

Di dalam konteks ini, Singgih melanjutkan, banyak negara maju mulai menyadari, untuk mengatasi disrubsi saat ini, diperlukan membangun masyarakat generasi 5.0.

Masyarakat 5.0 menjadikan teknologi tidak sebagai hal yang merusak rasa kemanusiaan. Akan tetapi, kemajuan teknologi dimanfaatkan untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran.

"Dalam masyarakat 5.0 meniscayakan, di hubungan masyarakat perlu adanya toleransi, perlu menghargai untuk bisa hidup berdampingan dan damai," ujarnya.

Singgih melanjutkan, apabila tolerasi tidak dibangun, maka yang akan muncul adalah teknologi canggih yang bakal menghancurkan peradaban manusia.

"Sehingga toleransi adalah keniscayaan di masa digital ini. Jika kita tak mau toleransi berarti kita berada di zaman yang salah," imbuhnya.

Pihaknya pun mengajak, di abad 21 terus memupuk toleransi untuk membangun dan mencapai tujuan kemakmuran bersama.

"Salah satu manivestasi toleransi adalah silaturahmi. Dengan menyambung silaturahim sesama anak bangsa diharapkan mampu menyelesaikan segala macam konflik yang ada dengan baik," kata ketua DPW LDII Jateng.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang diwakili Kepala Kesbangpol Jateng, Haerudin mengaku mendukung acara Silaturahmi Kebangsaan Jilid II.

"Saya berharap melalui kegiatan ini bisa mendorong moderasi beragama yang muaranya menuju kondisi kehidupan yang harmonis, saling menghormati antar pemuluk agama di indonesia," ucapnya membacakan sambutan Gubernur Ganjar.

Haerudin melanjutkan, kemajemukan beragaam ini harus disadari untuk persatuan bangsa. Menurutnya, perbedaan itu adalah kekuatan besar, bahkan tiang terkuat di negara Indonesia.

"Sebelum bangsa ini memproklamirkan kemerdekaannya, perbedaan itu adalah kekuatan besar, bahkan tiang terkuat negara kita," katanya.

Baca Juga: Kode Redeem Lord Mobile Selasa, 23 Agustus 2021. Segera Simpan Lalu Klaim Kodenya dan Dapatkan Hadiah Menarik

"Kita kelola keberagaman ini dengan saling menebar senyum. Tidak ada saling hujat, merendahkan dan lainnya. Salah satu upaya meningkatkan kerukuna adalah penigkatan kegiatan dilaog yang lebih intensif," tambah Haerudin.

Sebagai informasi dalam kegiatan Silaturahmi Kebangsaan Jilid II juga dilakukan Deklarasi Semarang.

Isi Deklarasi Semarang ini diantaranya bertekad membumikan Pancasila, merawat kebhinekaan, meningkatkan kualitas toleransi dan gotong rotong, agar pulih lebih cepat bangkit lebih kuat, dalam rangka memperkokoh NKRI.***

Editor: Wahyu Prabowo

Sumber: Humas Pemprov Jateng


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x