Jasa besar Buya Hamka terlihat pada lahirnya Majelis Ulama Indonesia atau yang dikenal dengan sebutan MUI.
Dalam cuplikan Trailler Buya Hamka, diceritakan tokoh ini menjadi pengurus Muhammadiyah di Makassar.
Di Makassar, ia berhasil memberikan kemajuan yang pesat pada organisasi Muhammadiyah.
Buya Hamka dikenal sebagai sastrawan karena fasih membuat tulisan sastra koran dan cerita roman.
Bahkan, Buya Hamka pernah menjadi pemimpin redaksi Pedoman Masyarakat, yang saat itu kontradiktif saat jaman penjajahan Jepang.
Kehidupan keluarga Buya Hamka terguncang ketika salah satu anaknya meninggal karena sakit.
Kebangkitan Buya Hamka terlihat saat melakukan pendekatan pada pemerintah Jepang yang saat itu menjajah Indonesia.
Namun, segala usahanya itu justru membuat dia dianggap sebagai penjilat dan musuh.