Produksi gula semut di Soropati umumnya tidak dijalankan oleh karyawan, melainkan perdukuhan yang memproduksi gula semut sehingga disebut sebagai produksi rumah tangga.
Di Soropati sendiri, hampir setiap rumah bisa memproduksi nira dan ini merupakan mata pencaharian sehari-hari yang sudah dilakukan sejak dulu, khususnya di Hargotirto, Soropati.
Nira yang diproses menjadi gula semut ini, pemasarannya sudah tembus ke pasar luar negeri. Berbeda dengan gula batok yang banyak digunakan untuk kebutuhan lokal.
Strategi Menjangkau Pembeli
Strategi masyarakat Soropati dalam menjangkau pembeli, adalah setiap perdukuhan desa melakukan kerja sama dengan Bundes.
Jadi tahapan distribusinya di mulai dari produksi rumah tangga, ke pengepul, lalu ke bundes. Bundes sendiri lokasinya cukup jauh dari setiap desa, oleh karenanya di masing-masing desa ada pengepulnya. Soropati sendiri ada 2 pengepul.
Berkenaan dengan itu, omset perbulan para produsen gula akan berbeda-beda.
“Omsetnya ada 2 ons 1 batang dikalikan dengan berapa jumlah batang yang di deres (sadap- Red), dikalikan 30 hari. Jadi omset bervariasi, maksimal bisa mencapai 50 batang per hari. Apalagi yang disadap tidak bisa sendiri karena pohon sudah terlalu tinggi,” jelas Affan.
Keunggulan nira dari Soropati adalah benar-benar murni tanpa menggunakan tambahan obat kimia. Nira Soropati hanya menggunakan gamping atau batu putih untuk menjernihkan nira.